Monday, February 28, 2011

Drama Bahasa

Posted by therind 7:50 PM, under | No comments

Kutukan Raja Pulau Mintin
Pada zaman dahulu, terdapatlah sebuah kerajaan di Pulau Mintin daerah Kahayan Hilir. Kerajaan itu sangat terkenal akan kearifan rajanya. Akibatnya, kerajaan itu menjadi wilayah yang tenteram dan makmur.
Pada suatu hari, permaisuri dari raja tersebut meninggal dunia. Sejak saat itu raja menjadi murung dan nampak selalu sedih. Keadaan ini membuatnya tidak dapat lagi memerintah dengan baik. Pada saat yang sama, keadaan kesehatan raja inipun makin menurun. Guna menanggulangi situasi itu, raja berniat untuk pergi berlayar guna menghibur hatinya.
Untuk melanjutkan pemerintahan maka raja itu menyerahkan tahtanya pada kedua anak kembarnya yang bernama Naga dan Buaya. Mereka pun menyanggupi keinginan sang raja. Sejak sepeninggal sang raja, kedua putranya tersebut memerintah kerajaan. Namun sayangnya muncul persoalan baru.
Kedua putra raja tersebut memiliki watak yang berbeda. Naga mempunyai watak negatif seperti senang berfoya-foya, mabuk-mabukan dan berjudi. Sedangkan buaya memiliki watak positif seperti pemurah, ramah tamah, tidak boros dan suka menolong.
Melihat tingkah laku si Naga yang selalu menghambur-hamburkan harta kerajaan, maka si Buayapun marah. Karena tidak bisa dinasehati maka si Buaya memarahi si Naga. Tetapi rupaya naga ini tidak mau mendengar. Pertengkaran itu berlanjut dan berkembang menjadi perkelahian. Prajurit kerajaan menjadi terbagi dua, sebahagian memihak kepada Naga dan sebagian memihak pada Buaya. Perkelahian makin dahsyat sehingga memakan banyak korban.
Dalam pelayarannya, Sang raja mempunyai firasat buruk. Maka ia pun mengubah haluan kapalnya untuk kembali ke kerajaanya. Betapa terkejutnya ia ketika menyaksikan bahwa putera kembarnya telah saling berperang. Dengan berang ia pun berkata,"kalian telah menyia-nyiakan kepercayaanku. Dengan peperangan ini kalian sudah menyengsarakan rakyat. Untuk itu terimalah hukumanku. Buaya jadilah engkau buaya yang sebenarnya dan hidup di air. Karena kesalahanmu yang sedikit, maka engkau akan menetap di daerah ini. Tugasmu adalah menjaga Pulau Mintin. Sedangkan engkau naga jadilah engkau naga yang sebenarnya. Karena kesalahanmu yang besar engkau akan tinggal di sepanjang Sungai Kapuas. Tugasmu adalah menjaga agar Sungai Kapuas tidak ditumbuhi Cendawan Bantilung."











Kutukan Raja Pulau Mintin
Pada zaman dahulu, terdapatlah sebuah kerajaan di Pulau Mintin daerah Kahayan Hilir. Kerajaan itu sangat terkenal akan kearifan rajanya. Akibatnya, kerajaan itu menjadi wilayah yang tenteram dan makmur.
Raja :”Patih,semenjak pemaisuriku pergi hatiku merasa sedih”
Erwin : “Ikhlaskan saja yang mulia”.
Arindra : “Yang sabar ya pasuka,pasti dia tenang di alam sana ”.
Raja : “Saya tidak bisa hidup tanpa dia”.
Arindra : “Mungkin itu sudah takdirnya”.
Raja : “Lalu siapa yang akan menemaniku ?”
Erwin : “Kan masih ada baginda naga dan baginda buaya”
Arindra : “Maaf paduka,ataukah paduka ingin mencari pengganti pemainsuri”
Erwin : “Maaf paduka,Sa...saya juga setuju” *saran dari patih*
Raja : “Oooooh.......aku akan mempertimbangkannya ”
Erwin : “Terima kasih paduka”
Raja : “Ya patih, Besok lusa aku akan berangkat berlayar ”

Arindra : “memangnya kenapa tuan ingin berlayar,dannn....paduka ingin pergi kemana?”
Raja : “saya ingin berlibur untuk menghibur diri, untuk melanjutkan pemerintahan ,saya memberikan tahta kepada anak kembar saya”
Erwin : “oh, ya sudah kalau itu keinginan paduka”
Raja : “tolong panggilkan kedua anak saya!”
Arindra : “baik tuan”
Lalu Arindra menemui kedua anak kembar raja yaitu Naga dan Buaya
Arindra : “tuan muda, anda dipanggil sama raja”
Naga dan buaya : “iya, makasih”
Arindra : “ya sama-sama tuan”
Naga : “memangnya ada keperluan apa ayah memanggil kita berdua?”
Arindra : “maaf tuan saya tidak tahu!”
Buaya : ”oh, baiklah kalau begitu, terima kasih”
Arindra : ”ya sama-sama tuan”
Lalu Arindra keluar dari kamar Naga dan Buaya dan kedua anak raja yaitu Naga dan Buaya menemui ayahnya
Naga : “ada keperluan apa ayah memanggil kami berdua?”
Buaya : “cepat beri tahu kami ayah!”
Raja : “iya, sabarlah sedikit, ayah hanya ingin menghibur diri”
Buaya dan Naga : “menghibur diri ????”
Raja : “Iya,Ayah ingin pergi berlayar”
Buaya dan Naga : “Berlayar,terus siapa yang menjadi raja disini ??”
Raja : “Kalianlah yang akan menjadi raja”
Buaya dan Naga : “Asik ,asik...
*raja tersenyum*
*Sepeninggal raja,naga dan buaya memerintah kerajaan ini*
Naga : “Terus apa yang kita lakukan ?“
Buaya :” Ya memerintah kerajaan ini “
Naga :” Bagaimana kalau kita berfoya-foya?”
Buaya :” Jangan,bagaimana kalo kita membantu rakyat yang kesusahan?”
Naga :” Ngga ah,kita kan yang punya harta,biarkan mereka yang berusaha sendiri”
Buaya :” Yasudah lah Saya aja sendiri “
Naga :” Yaudah sana “
*Buaya pun pergi membantu rakyat yang kesusahan*
Naga : “Ayo kita buat pesta”
Erwin :” Jangan tuan nanti kita dimarahin buaya”
Naga :” Ah,buaya tidak ada ini. Kalo nggak mau nanti saya penggal kepalamu”
Erwin :” Jangan tuan,Saya belum ingin mati”
Naga :”Kalau begitu ikuti kata-kata saya”
Erwin :” Baik tuan....”
Akhirnya Naga pun mengadakan pesta. Pestanya begitu seru hingga Naga tak sadar bahwa Buaya sudah pulang.
Buaya :”Ya ampun,apa yang kamu lakukan Naga?“

Naga :” Apasih”

Buaya :” Kenapa kamu berfoya-foya?”

Naga : “Diam kamu”

Buaya :”Ternyata selama ini kamu menghabiskan harta ayahanda yang
diberikan kepada kita”

Naga : “Berisik kamu naga, Ini kan harta saya juga”
Buaya : “Tapi kita harus membantu rakyat yang tidak mampu”
Naga : “Biarin, saya tidak peduli”
Buaya : “Kalau itu mau kamu, saya akan bertarung denganmu untuk
rakyat jelata”
Naga : “oke kalau itu maumu”
Akhirnya Naga dan Buaya membuat kubu masing-masing
Erwin dipihak naga dan Arindra dipihak buaya

Naga :”ayo,kita hancurkan buaya” Naga berbicara dengan Erwin
Lalu disaat yang lain ,Raja merasakan firasat buruk dan akhirnya memutar haluan kembali ke kerajaan
Raja :”Apayang kalian berdua lakukan?”
Raja kaget melihat anaknya berperang
Raja :”kenapa kalian berperang?,kalian telah menyianyiakan kepercayaanku dan telah menyengsarakan rakyat

Naga dan Buaya :”Maafkan kita ayah.....”

Lalu sang raja mengutuk kedua anaknya

Raja :”Tidak ada kata maaf untuk kalian”

Naga dan Buaya :”Ampuni kami ayah,jangan lakukan apapun kepada kami”

Raja :”Ayah sudah terlanjur marahkepada kalian,mulai hari ini ayah tidak mau melihat kalian,ayah kutuk kalian berdua “ (sambil marah)
Akhirnya kedua anaknya berubah ,naga menjadi naga sungguhan yang bertugas agar sungai kapuas tidak ditumbuhi cendawan bantilung dan buaya menjadi buaya sungguhan yang bertugas menjaga pulau mintin

0 comments:

Post a Comment

My Facebook

My Twitter and archive

Blog Archive